Tugas Op-Amp :

RANGKAIAN STERILISASI RUANGAN PERKEMBANGBIAKAN BAKTERI


1. Tujuan[kembali] 

  • Memahami bagaimana prinsip kerja sensor 
  • Memahami kegunaan sound detector dan vibration sensor dalam kehidupan sehari-hari
  • Mengetahui cara kerja sound detector pada suara dan vibration sensor pada getaran 
  • Melatih keterampilan menggunakan aplikasi proteus.

2. Alat dan Bahan[kembali]

    a. Alat

        Battery

            

Baterai (Battery) adalah sebuah alat yang dapat merubah energi kimia yang disimpannya menjadi energi Listrik yang dapat digunakan oleh suatu perangkat Elektronik. Hampir semua perangkat elektronik yang portabel seperti Handphone, Laptop, Senter, ataupun Remote Control menggunakan Baterai sebagai sumber listriknya. Dengan adanya Baterai, kita tidak perlu menyambungkan kabel listrik untuk dapat mengaktifkan perangkat elektronik kita sehingga dapat dengan mudah dibawa kemana-mana. Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita dapat menemui dua jenis Baterai yaitu Baterai yang hanya dapat dipakai sekali saja (Single Use) dan Baterai yang dapat di isi ulang (Rechargeable).

         ⦁ Ground

       

Ground Berfungsi sebagai untuk meniadakan beda potensial dengan mengalirkan arus sisa dari kebocoran tegangan atau arus pada rangkaian.

    b. Bahan

        ⦁ Dioda

    Spesifikasi :

  • Package Type: Available in DO-45 & SMD Packages
  • Diode Type: Silicon Rectifier General Usage Diode
  • Max Repetitive Reverse Voltage is: 1000 Volts
  • Average Fwd Current: 1000mA
  • Non-repetitive Max Fwd Current: 30A
  • Max Power Dissipation is: 3W
  • Max Storage & Operating temperature Should Be: -55 to +175 Centigrade

        ⦁ Resistor

Spesifikasi :

Power (Watts)                  : 0,25 W, ¼ W

Tolerance                         : ± 5%

Packaging                        : Bulk

Composition                    : Carbon Film

Temperature Coefficient : 350ppm/°C

Lead Free Status              : Lead Free

RoHS Status                    : RoHs Complient

        ⦁ Relay


      Spesifikasi :

  • Trigger Voltage (Voltage across coil) : 5V DC
  • Trigger Current (Nominal current) : 70mA
  • Maximum AC load current: 10A @ 250/125V AC
  • Maximum DC load current: 10A @ 30/28V DC
  • Compact 5-pin configuration with plastic moulding
  • Operating time: 10msec Release time: 5msec
  • Maximum switching: 300 operating/minute (mechanically

        ⦁  Transistor



∎ Konfigurasi Pin

    1. Collector

    2.  Base

    3. Emitter


∎ Spesifikasi :

    Transistor Type : NPN

    Voltage – Collector Emitter Breakdown (Max) : 45 V

    Current- Collector (Ic) (Max) : 100mA

    Power – Max : 625 mW

    DC Current Gain (hFE) (Min) @ Ic, Vce : 110 @ 2mA, 5V

    Vce Saturation (Max) @ Ib Ic : 300mV, @ 5mA, 100mA

    Frequency – Transition : 300MHz

    Current- Collector Cutoff (Max) : -

    Mounting Type : Through Hole

    Package / Case : TO-226-3, TO-92-3 (TO-226AA) Formed Leads

    Packaging : Tape & Box (TB

    Lead Free Status : Lead Free

    RoHs Status : RoHs Compliant

        ⦁ OP-AMP

Operasional amplifier (Op-Amp) adalah suatu penguat berpenguatan tinggi yang terintegrasi dalam sebuah chip IC yang memiliki dua input inverting dan non-inverting dengan sebuah terminal output, dimana rangkaian umpan balik dapat ditambahkan untuk mengendalikan karakteristik tanggapan keseluruhan pada operasional amplifier (Op-Amp).

Spesifikasi :

- large input voltage range

- no latch-up

- high gain

- short-circuit protection

- no frequency compensation required

- same pin configuration as UA709

Konfigurasi Pin :

- Pin 1 : Offset null 1

- Pin 2 : Inverting input

- Pin 3 : Non inverting input

- Pin 4 : Vcc (-)

- Pin 5 : Offset null 2

- Pin 6 : Output

- Pin 7 : Vcc (+)

- Pin 8 : N.C

        ⦁ Motor dc

     Motor Listrik DC atau DC Motor adalah suatu perangkat yang mengubah energi listrik menjadi energi kinetik atau gerakan (motion). Motor DC ini juga dapat disebut sebagai Motor Arus Searah. Seperti namanya, DC Motor memiliki dua terminal dan memerlukan tegangan arus searah atau DC (Direct Current) untuk dapat menggerakan-nya. Motor Listrik DC ini biasanya digunakan pada perangkat-perangkat Elektronik dan listrik yang menggunakan sumber listrik DC seperti Vibrator Ponsel, Kipas DC dan Bor Listrik DC.

        ⦁ Touch Sensor

Spesifikasi: - Konsumsi daya sangat sedikit - Tegangan: 2-5.5V DC (optimal 3v) - Dapat menggantikan fungsi tombol saklar - Dilengkapi 4 buah lubang baut M2 - Ukuran: 24x24x7.2mm - Output high VOH: 0.8VCC (typical) -. Output low VOL: 0.3VCC (max)

    Ketika jari menyentuh bagian sensor, modul menghasilkan sinyal high.
a. Arus Output Pin Sink (@ VCC 3V, VOL 0.6V): 8mA b. Arus Output pin pull-up (@ VCC=3V, VOH=2.4V): 4mA c. Waktu respon (low power mode): max 220ms d. Waktu respon (touch mode): max 60ms

        ⦁ Sensor PIR

 

           Spesifikasi: 


    • Input Voltage: DC 4.5-20V
    • Static current: 50uA
    • Output signal: 0,3V (Output high when motion detected)
    • Sentry Angle: 110 degree
    • Sentry Distance: max 7 m
    • Shunt for setting overide trigger: H - Yes, L - No


        ⦁ Infrared Sensor



Spesifikasi infrared:

Nama: Sensor Infrared Proximity
Tipe: Module Sensor
Banyak Pin: 3 Pin
Tegangan Masukan: 3-5 Volt
Konsumsi Arus: 23 mA saat 3.0V dan 43 mA saat 5.0V
Jarak pembacaan: 2 - 30 cm (diatur dengan potensiometer)
Keluaran Sensor: Digital LOW
Lampu LED indikator: Ada

        ⦁ Sensor GP2D12

Sensor jarak ini (Infrared Range Finder) pada robot akan digunakan  sebagai indera penglihatan seperti layaknya pada manusia. Pada saat robot  melakukan pergerakan maju, mundur atau belok, sensor jarak ini bekerja sebagai  navigatornya, sehingga jika terjadinya tabrakan antar robot bisa dihindari sebaik  mungkin. Jenis sensor ini yang umum dijumpai berdasarkan media yang digunakan  ada dua yaitu ultrasonic dan optical. Jenis sensor jarak yang menggunakan media ultrasonic adalah SRF04, SRF05 dan SRF08, sedangkan sensor jarak yang menggunakan media optical adalah GPD2D02, GPD2D05, GPD2D12 dan  GPD2D15. Jika dilihat dari keluarannya, sensor jarak tersebut mempunyai keluaran berbeda – beda, ada yang menggunakan komunikasi I2C, pulse dan  analog voltage.


GPD2D12 merupakan salah satu sensor jarak dengan keluaran tegangan  analog. Jarak yang bisa dideteksi GPD2D12 mulai dari 8cm sampai 80cm,  sedangkan tegangan yang dikeluarkan adalah mulai dari 2,6 Vdc dan terus turun sampai sekitar 0,5 Vdc, sehingga jarak berbanding terbalik dengan tegangan, jadi  tegangan akan semakin tinggi pada saat jarak semakin dekat.

Penggunaan sensor GPD2D12 ini tidak ada perlakuan khusus dalam  proses pembacaannya, sehingga apabila ada mikrokontroler yang sudah terdapat  ADC (Seperti Atmega8535) di dalam maka sensor jarak ini tinggal dihubungkan dan dibaca tegangan keluarannya. ATmega8535 merupakan salah satu jenis dari mikrokontroler AVR buatan ATMEL yang mempunyai 8 channel ADC (Analog to Digital Converter) dengan  resolusi 10bit. Maksudnya adalah mikrokontroler ini mampu untuk diberi masukan tegangan analog sampai 8 saluran secara bersamaan dengan ketelitian  sampai 10 bit, sehingga pemakaian sensor jarak GPD2D12 pada mikrokontroler  ini maksimal adalah 8 buah.

Adapun prinsip kerja sensor sharp GP2D12 ini menggunakan prinsip pantulan sinar infra merah. Dalam aplikasi ini nilai tegangan keluran dari sensor yang berbanding terbalik dengan hasil pembacaan jarak dikomparasi dengan tegangan referensi komparator. Prinsip kerja dari rangkaian komparator sensor sharp GP2D12 adalah jika sensor mengeluarkan  tegangan melebihi tegangan referensi, maka keluaran dari komparator akan  berlogika rendah. Jika tegangan referensi lebih besar dari tegangan sensor maka  keluaran dari komparator akan berlogika tinggi. Selain menggunakan komparator,  untuk mengakases sensor jarak sharp GP2D12 dapat dengan menggunakan prinsip  ADC, atau dengan kata lain mengolah sinyal analog dari pembacaan sensor sharp  GP2D12 ke bentuk digital dengan bantuan pemrograman.

GP2D12 (Infrared Range Detector) adalah sensor jarak yang berbasikan  infra red, sensor ini dapat mendeteksi obyek dengan jarak 8 sampai 80 cm. Output  dari GP2D12 adalah berupa tegangan analog. Agar GP2D12 dapat berhubungan  dengan mikrokontroller di perlukan ADC ( Analog to Digital conventer ) yang  berfungsi untuk mengkonversi output dari GP2D12 yang berupa analog menjadi digital.

        

3. Dasar Teori[kembali]

    1. Resistor

Resistor merupakan komponen elektronika dasar yang digunakan untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam satu rangkaian.Sesuai dengan namanya, resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon. Resistor memiliki simbol seperti gambar dibawah ini :


Simbol Resistor

Resistor mempunyai nilai resistansi (tahanan) tertentu yang dapat memproduksi tegangan listrik di antara kedua pin dimana nilai tegangan terhadap resistansi tersebut berbanding lurus dengan arus yang mengalir, berdasarkan persamaan Hukum OHM :

Dimana V adalah tegangan,  I adalah kuat arus, dan R adalah Hambatan.

Di dalam resistor, terdapat ketentuan untuk membaca nilai resistor yang diwakili dengan kode warna dengan ketentuan di bawah ini :



Sebagian besar resistor yang kita lihat memiliki empat pita berwarna . Oleh karena itu ada cara membacanya seperti ketentuan dibawah ini :
1. Dua pita pertama dan kedua menentukan nilai dari resistansi
2. Pita ketiga menentukan faktor pengali, yang akan memberikan nilai resistansi.
3. Dan terakhir, pita keempat menentukan nilai toleransi.

    2. Transitor NPN

Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung arus (switching), stabilisasi tegangan, dan modulasi sinyal. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, di mana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya. Kapasitor NPN memiliki simbol seperti gambar di bawah ini:
Simbol Transistor NPN


Terdapat rumus rumus dalam mencari transistor seperti rumus di bawah ini:
V = (Vbat - Vled)
Rled = V / Iled
IB = (VBB - VBE) / RB
                                                                      VCE = VCC - ICR
                                                                         PD = VCE.IC
Karakteristik Input

Transistor adalah komponen aktif yang menggunakan aliran electron sebagai prinsip kerjanya didalam bahan. Sebuah transistor memiliki tiga daerah doped yaitu daerah emitter, daerah basis dan daerah disebut kolektor. Transistor ada dua jenis yaitu NPN dan PNP. Transistor memiliki dua sambungan: satu antara emitter dan basis, dan yang lain antara kolektor dan basis. Karena itu, sebuah transistor seperti dua buah dioda yang saling bertolak belakang yaitu dioda emitter-basis, atau disingkat dengan emitter dioda dan dioda kolektor-basis, atau disingkat dengan dioda kolektor.

Bagian emitter-basis dari transistor merupakan dioda, maka apabila dioda emitter-basis dibias maju maka kita mengharapkan akan melihat grafik arus terhadap tegangan dioda biasa. Saat tegangan dioda emitter-basis lebih kecil dari potensial barriernya, maka arus basis (Ib) akan kecil. Ketika tegangan dioda melebihi potensial barriernya, arus basis (Ib) akan naik secara cepat.

 Karakteristik Output

Sebuah transistor memiliki empat daerah operasi yang berbeda yaitu daerah aktif, daerah saturasi, daerah cutoff, dan daerah breakdown. Jika transistor digunakan sebagai penguat, transistor bekerja pada daerah aktif. Jika transistor digunakan pada rangkaian digital, transistor biasanya beroperasi pada daerah saturasi dan cutoff. Daerah breakdown biasanya dihindari karena resiko transistor menjadi hancur terlalu besar.


    
    3. Relay

Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi. Sebagai contoh, dengan Relay yang menggunakan Elektromagnet 5V dan 50 mA mampu menggerakan Armature Relay (yang berfungsi sebagai saklarnya) untuk menghantarkan listrik 220V 2A. Relay memiliki simbol seperti gambar di bawah ini :


    4. Touch Sensor

.

 Seperti namanya, Touch Sensor atau Sensor Sentuh adalah sensor elektronik yang dapat mendeteksi sentuhan. Sensor Sentuh ini pada dasarnya beroperasi sebagai sakelar apabila disentuh, seperti sakelar pada lampu, layar sentuh ponsel dan lain sebagainya. Sensor Sentuh ini dikenal juga sebagai Sensor Taktil (Tactile Sensor). Seiring dengan perkembangan teknologi, sensor sentuh ini semakin banyak digunakan dan telah menggeser peranan sakelar mekanik pada perangkat-perangkat elektronik.
      Sensor sentuh merupakan sebuah saklar yang cara penggunaanya dengan cara disentuh menggunakan jari. Ketika sensor ini disentuh maka sensor akan bernilai HIGH, karena tubuh manusia terdapat aliran listrik sehingga sensor ini dapat bekerja. Sensor ini dapat kita gunakan untuk menyalakan lampu, motor, membuka pintu dan masih banyak lainnya.                                                                                                                                                                                      
(TTP223B)

        Dalam keadaan IDLE output yang dihasilkan adalah LOW (konsumsi daya sangat kecil) sedangkan saat ada jari yang menyentuh modul ini output yang dihasilkan adalah HIGH. Jika tidak ada aktifitas lebih dari 12 detik maka modul otomatis akan kembali ke mode IDLE (hemat daya).

        Modul dapat dipasang di belakang permukaan plastik, kaca dan bahan non-logam lainnya untuk menutupi permukaan sensor. Selain itu, jika kita dapat mengatur posisi yang tepat untuk sentuhan, kita juga dapat menyembunyikannya di dalam dinding, meja dan bagian tombol tersembunyi lainnya.



Cara kerja:
1. Dalam keadaan normal, modul menghasilkan sinyal low (hemat daya).
4. Dilengkapi 4 lobang baut untuk memudahkan pemasangan
3. Jika tidak disentuh lagi selama 12 detik kembali ke mode hemat energi.
Kelebihan: - Konsumsi daya yang rendah
- Dapat menggantikan fungsi saklar tradisional
- Bisa menerima tegangan dari 2 ~ 5.5V DC


Rumus Tegangan sentuh maksimal  
𝐸𝑆 = 𝐼𝑘( 𝑅𝑘 + 1.5 𝜌𝑠)
Ket:    𝐼𝑘 = Arus fibrilasi
          𝑅𝑘 = Nilai tahanan pada badan manusia 
          𝜌𝑠 = Tahanan Jenis tanah 



     5. Sensor PIR

Sensor PIR merupakan sensor yang dapat mendeteksi pergerakan, dalam hal ini sensor PIR banyak digunakan untuk mengetahui apakah ada pergerakan manusia dalam daerah yang mampu dijangkau oleh sensor PIR. Sensor ini memiliki ukuran yang kecil, murah, hanya membutuhkan daya yang kecil, dan mudah untuk digunakan. Oleh sebab itu, sensor ini banyak digunakan pada skala rumah maupun bisnis. Sensor PIR ini sendiri merupakan kependekan dari “Passive InfraRed” sensor.

 

Pada umumnya sensor PIR dibuat dengan sebuah sensor pyroelectric sensor yang dapat mendeteksi tingkat radiasi infrared. Segala sesuatu mengeluarkan radiasi dalam jumlah sedikit, tapi semakin panas benda/mahluk tersebut maka tingkat radiasi yang dikeluarkan akan semakin besar. Sensor ini dibagi menjadi dua bagian agar dapat mendeteksi pergerakan bukan rata-rata dari tingkat infrared. Dua bagian ini terhubung satu sama lain sehingga jika keduanya mendeteksi tingkat infrared yang sama maka kondisinya akan LOW namun jika kedua bagian ini mendeteksi tingkat infrared yang berbeda (terdapat pergerakan) maka akan memiliki output HIGH dan LOW secara bergantian. Inilah mengapa sensor PIR dapat mendeteksi pergerakan manusia yang masuk pada jangkauan sensor PIR, hal ini disebabkan manusia memiliki panas tubuh sehingga mengeluarkan radiasi infrared.

 

Setiap sensor PIR memiliki spesifikasi dan kriteria yang berbeda-beda namun hampir kebanyakan dari sensor PIR memiliki spesifikasi yang mirip (Direkomendasikan untuk mengacu pada datasheet). Berikut spesifikasi sensor PIR pada umumnya.

·  Bentuk : Persegi

· Output : Pulsa digital HIGH (3V) ketika mendeteksi pergerakan dan LOW ketika tidak ada pergerakan.

·  Rentang Sensitivitas : Sampai dengan 6 meter sebagaimana gambar berikut


                                        Jangkauan Sensor PIR


·       Power Supply : 5V-12V (direkomendasikan 5VDC).


Respon terhadap suhu 


     6. Infrared Sensor

 Sensor Infrared adalah komponen elektronika yang dapat mendeteksi benda ketika cahaya infra merah terhalangi oleh benda. Sensor infared terdiri dari led infrared sebagai pemancar sedangkan pada bagian penerima biasanya terdapat foto transistor, fotodioda, atau inframerah modul yang berfungsi untuk menerima sinar inframerah yang dikirimkan oleh pemancar.Pada rangkaian ini menggunakan 2 sensor infrared.
 
simbol : 

Prinsip Kerja Sensor Infrared
  



Ketika pemancar IR memancarkan radiasi, ia mencapai objek dan beberapa radiasi memantulkan kembali ke penerima IR. Berdasarkan intensitas penerimaan oleh penerima IR, output dari sensor ditentukan.





Prinsip kerja rangkaian sensor infrared berdasarkan pada gambar 2. Adalah ketika cahaya infra merah diterima oleh fototransistor maka basis fototransistor akan mengubah energi cahaya infra merah menjadi arus listrik sehingga basis akan berubah seperti saklar (swith closed) atau fototransistor akan aktif (low) secara sesaat seperti gambar 3:





Grafik Respon Sensor Infrared
  



Grafik menunjukkan hubungan antara resistansi dan jarak potensial untuk sensitivitas rentang antara pemancar dan penerima inframerah. Resistor yang digunakan pada sensor mempengaruhi intensitas cahaya inframerah keluar dari pemancar. Semakin tinggi resistansi yang digunakan, semakin pendek jarak IR Receiver yang mampu mendeteksi sinar IR yang dipancarkan dari IR Transmitter karena intensitas cahaya yang lebih rendah dari IR Transmitter. Sementara semakin rendah resistansi yang digunakan, semakin jauh jarak IR Receiver mampu mendeteksi sinar IR yang dipancarkan dari IR Transmitter karena intensitas cahaya yang lebih tinggi dari IR Transmitter.

     7. Sensor GP2D12

Sensor sharp GP2D12 digunakan untuk membaca jarak.  Sensor ini menggunakan prinsip pantulan sinar infra merah. Dalam aplikasi ini nilai tegangan keluran dari sensor yang berbanding terbalik dengan hasil pembacaan jarak dikomparasi dengan tegangan referensi komparator.

Rangkaian sistem komparator pembacaan jarak dengan sensor sharp GP2D12 ini disajikan pada Gambar berikut:

Prinsip kerja dari rangkaian komparator sensor sharp GP2D12 pada Gambar diatas adalah jika sensor mengeluarkan tegangan melebihi tegangan referensi, maka keluaran dari komparator akan berlogika rendah. Jika tegangan referensi lebih besar dari tegangan sensor maka keluaran dari komparator akan berlogika tinggi.

Selain menggunakan komparator, untuk mengakases sensor jarak sharp GP2D12 dapat dengan menggunakan prinsip ADC, atau dengan kata lain mengolah sinyal analog dari pembacaan sensor sharp GP2D12 ke bentuk digital dengan bantuan pemrograman. Dalam pemrograman BASCOM-AVR untuk mengakses sensor ini dapat menggunakan fasilitas akses ADC yang cukup mudah.


    8. Ground



  • Grounding atau pertanahan adalah bagian dari peralatan listrik rumah. Namun kebanyakan dari masyarakat Indonesia sudah terbiasa menyebut pertanahan atau gruonding ini dengan kata arde. Grounding atau arde pada instalasi listrik berguna sebagai pencegah terjadinya kontak antara makhluk hidup dengan tegangan listrik yang terekspos akibat terjadi kegagalan isolasi. Grounding dalam rumah terpasang dengan dua macam, yaitu untuk instalasi listrik rumah dan instalasi penangkal petir.

 Prosedur percobaan :

1. Bukalah aplikasi proteus terlebih dahulu.

2.Buka schematic capture, pilih bagian component mode ( ), dan pada bagian devices klik         'P'.

3.Pastikan kategorinya berada pada all categories agar mudah dalam melakukan pencarian.

4.Ketikkan semua nama bahan komponen yang dibutuhkan dalam rangkaian.

5.Double klik komponen yang kita butuhkan agar komponen tersebut muncul dikolom Devices.

6. Buka bagian Terminals mode ( ).

7.Pilih terminal yang diperlukan.

8.Setelah semua komponen didapatkan, letakkan komponen pada papan rangkaian.

9.Rangkailah semua komponen sesuai prinsipnya.

10.Klik play (    ) pada bagian kiri bawah aplikasi untuk menjalankan rangkaian simulasi.

11.Saat di play, jika rangkaian simulasi sudah benar dan sesuai, maka akan muncul output.


    Gambar Rangkaian

 




    • Saat orang memasuki pintu bilik

    • Saat cairan disinfektan disemprotkan


    • Saat Wastafel (Cuci Tangan) aktif


    • Saat Hand Dryer (Pengering Tangan) aktif



    Prinsip Kerja

Pada rangkaian ini, prinsip kerjanya ialah,

    Power memberikan daya terhadap sensor sentuh melalui vcc dan juga terhubung dengan positif relay, sehingga apabila sensor sentuh mendeteksi sentuhan atau berlogika 1 maka, sensor sentuh mengeluarkan output yang terhubung ke positif Op-Amp, sehingga apabila ada beda tegangan dari Op-Amp maka, Op-Amp akan mengeluarkan tegangan sebesar 10 Volt, yang didapat dari (R13/R12 + 1 x output sensor) yang diserikan terhadap resistor,sehingga menghasilkan  tegangan sebesar 0,71 Volt dan terhubung ke kaki base transistor, dikarenakan 0,71 Volt sudah memenuhi untuk mengaktifkan transistor sehingga arus mengalir dari kolektor dan base menuju ke emitor transistor dan menuju ke ground, dan terjadi loop dari power yang membuat relay aktif atau switch-nya bergeser ke kiri, karena relay bergeser ke kiri maka, power dalam loop relay akan aktif sehinnga motor aktif, dan diberikan dioda agar relay tidak rusak.

    Power memberikan daya terhadap sensor PIR melalui vcc dan juga terhubung dengan positif relay, sehingga apabila sensor PIR mendeteksi manusia atau berlogika 1 maka, sensor PIR mengeluarkan output yang terhubung ke positif Op-Amp, sehingga apabila ada beda tegangan dari Op-Amp maka, Op-Amp akan mengeluarkan tegangan sebesar 10 Volt, yang didapat dari (R5/R6 + 1 x output sensor) yang diserikan terhadap resistor,sehingga menghasilkan  tegangan sebesar 0,71 Volt dan terhubung ke kaki base transistor, dikarenakan 0,71 Volt sudah memenuhi untuk mengaktifkan transistor sehingga arus mengalir dari kolektor dan base menuju ke emitor transistor dan menuju ke ground, dan terjadi loop dari power yang membuat relay aktif atau switch-nya bergeser ke kiri, karena relay bergeser ke kiri maka, power dalam loop relay akan aktif sehingga motor aktif, dan diberikan dioda agar relay tidak rusak.

      Power memberikan daya terhadap sensor infrared melalui vcc dan juga terhubung dengan positif relay, sehingga apabila sensor infrared mendeteksi manusia atau berlogika 1 maka, sensor infrared mengeluarkan output yang terhubung ke positif Op-Amp, sehingga apabila ada beda tegangan dari Op-Amp maka, Op-Amp akan mengeluarkan tegangan sebesar 10 Volt, yang didapat dari (R3/R4 + 1 x output sensor) yang diserikan terhadap resistor,sehingga menghasilkan  tegangan sebesar 0,71 Volt dan terhubung ke kaki base transistor, dikarenakan 0,71 Volt sudah memenuhi untuk mengaktifkan transistor sehingga arus mengalir dari kolektor dan base menuju ke emitor transistor dan menuju ke ground, dan terjadi loop dari power yang membuat relay aktif atau switch-nya bergeser ke kiri, karena relay bergeser ke kiri maka, power dalam loop relay akan aktif sehingga motor aktif, dan diberikan dioda agar relay tidak rusak.

      Power memberikan daya terhadap sensor GP2D12 melalui vcc dan juga terhubung dengan positif relay, sehingga apabila sensor GP2D12 mendeteksi tangan manusia dengan <15 cm maka, sensor GP2D12 mengeluarkan output analog yang terhubung ke positif Op-Amp, sehingga apabila ada beda tegangan dari Op-Amp maka, Op-Amp akan mengeluarkan tegangan sebesar 1,78 Volt, yang didapat dari (R7/R8 + 1 x output sensor) yang diserikan terhadap resistor,sehingga menghasilkan  tegangan sebesar 0,71 Volt dan terhubung ke kaki base transistor, dikarenakan 0,71 Volt sudah memenuhi untuk mengaktifkan transistor sehingga arus mengalir dari kolektor dan base menuju ke emitor transistor dan menuju ke ground, dan terjadi loop dari power yang membuat relay aktif atau switch-nya bergeser ke kiri, karena relay bergeser ke kiri maka, power dalam loop relay akan aktif sehingga motor aktif, dan diberikan dioda agar relay tidak rusak.

5. Video[kembali]



6. Link Download[kembali]

⦁ Download HTML[Di sini]
⦁ Download Rangkaian Simulasi Proteus[Di sini]
⦁ Download Video[Di sini]
⦁ Download Datasheets Touch Sensor[Di sini]
⦁ Download Datasheets Sensor PIR[Di sini]
⦁ Download Datasheets Infrared Sensor[Di sini]
⦁ Download Datasheets Sensor GP2D12[Di sini]
⦁ Download Datasheets NPN[Di sini]
⦁ Download Datasheets Resistor[Di sini]
⦁ Download Datasheets Relay[Di sini]
⦁ Download Datasheets Motor DC[Di sini]
⦁ Download Datasheets Dioda[Di sini]
⦁ Download Datasheets Op-Amp[Di sini]
⦁ Download File Library  Touch Sensor[Di sini]
⦁ Download File Library  Sensor PIR[Di sini]
⦁ Download File Library  Infrared Sensor[Di sini]
⦁ Sensor GP2D12 Tidak Ada Library (Ada Di Proteus Langsung)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  Bahan Presentasi untuk Mata Kuliah Sistem Digital 2022   Oleh : Muhammad Salman Ikhsan (2010951007) Dosen Pengampu : Dr. Darwison, MT Juru...